by

Pabx

saham dibawah 1000– Definisi dan Pertimbangan Mencari saham murah bisa menjadi strategi investasi yang menarik, namun penting untuk memahami definisi dan pertimbangannya dengan cermat.

Definisi Saham Murah:

  • Harga nominal rendah: Saham dengan harga per lembar yang rendah (misalnya, di bawah Rp 500).
  • Rasio valuasi rendah: Saham dengan rasio Price-to-Earnings (PER), Price-to-Book Value (PBV), atau rasio lainnya yang rendah dibandingkan rata-rata industri atau perusahaan sejenis.

Pertimbangan Penting: saham dibawah 1000

  • Murah ≠ Baik: Harga murah tidak selalu mencerminkan nilai intrinsik perusahaan. Saham murah bisa saja memiliki fundamental yang lemah, prospek bisnis yang tidak menjanjikan, atau risiko yang tinggi.
  • Analisis Fundamental: Penting untuk melakukan analisis fundamental untuk memahami kondisi keuangan, prospek bisnis, dan manajemen perusahaan sebelum membeli saham murah.
  • Diversifikasi: Jangan menaruh semua investasi pada saham murah. Sebarkan risiko dengan diversifikasi portofolio Anda.

Berikut ini adalah deretan saham murah di bawah Rp 1.000 per lembar pada tanggal 14 November 2023, beserta dengan informasi PER, PBV, dan Dividen Yield:

1. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) adalah perusahaan batubara termal yang didirikan pada tahun 1987. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. ITMG memiliki tiga konsesi penambangan batubara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, dengan total cadangan batubara mencapai 1,2 miliar ton.

ITMG adalah salah satu produsen batubara termal terbesar di Indonesia, dengan produksi tahunan mencapai 20 juta ton. Batubara perusahaan ini dijual ke pasar domestik dan internasional. ITMG terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX) pada tahun 1990.

Berikut adalah beberapa fakta penting tentang PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG):

  • Didirikan: 1987
  • Kantor pusat: Jakarta, Indonesia
  • Industri: Batubara termal
  • Karyawan: 7.000
  • Produksi tahunan: 20 juta ton
  • Pasar: Domestik dan internasional
  • Terdaftar di: Bursa Efek Indonesia (IDX)

Visi dan Misi ITMG:

Visi: Menjadi perusahaan batubara terkemuka di Indonesia yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Misi:

  • Meningkatkan produksi dan penjualan batubara secara berkelanjutan.
  • Mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan batubara.
  • Meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk batubara.
  • Melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Struktur Kepemilikan ITMG:

  • PT Indo Tambangraya Megah (90%)
  • Publik (10%)

Anak Perusahaan ITMG:

  • PT Kideco Jaya Agung
  • PT Bharinto Ekatama
  • PT Trubaindo Coal Mining

Penghargaan yang diraih ITMG:

  • PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2022)
  • The Best Sustainability Report in Coal Mining Industry dari Indonesia Sustainability Reporting Award (2022)
  • The Best CEO in Coal Mining Industry dari The Best CEO Award (2022)

Prospek ITMG:

ITMG diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan produksi dan penjualan batubara di masa depan. Hal ini didorong oleh permintaan batubara yang terus meningkat di pasar domestik dan internasional. ITMG juga terus mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan batubara, seperti pembangkit listrik tenaga batubara dan gasifikasi batubara.


2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) didirikan pada tahun 1981 dan merupakan salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berkantor pusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dan memiliki 5 wilayah pertambangan, yaitu:

  • Tambang Tanjung Enim
  • Tambang Ombilin
  • Tambang Banko
  • Tambang Sungaipenuh
  • Tambang Muara Enim

Produk dan Layanan:

PTBA memproduksi dan menjual batubara thermal dan batubara kokas. Batubara thermal digunakan untuk pembangkit listrik, sedangkan batubara kokas digunakan untuk industri baja. PTBA juga menyediakan jasa pertambangan, seperti pengupasan lapisan tanah penutup, penambangan, dan pengangkutan batubara.

Kinerja Keuangan:

Pada tahun 2022, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 29,04 triliun dan laba bersih sebesar Rp 5,46 triliun. Pencapaian ini didorong oleh kenaikan harga batubara global.

Visi dan Misi:

Visi: Menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.

Misi:

  • Meningkatkan produksi dan penjualan batubara secara berkelanjutan.
  • Mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan batubara.
  • Meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk batubara.
  • Melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Struktur Kepemilikan PTBA:

  • Pemerintah Indonesia (65,93%)
  • Publik (34,07%)

Anak Perusahaan PTBA:

  • PT Bukit Makmur Mandiri
  • PT Bumi Persada Resources
  • PT Pelabuhan Tanjung Enim
  • PT Energi Mega Persada
  • PT Bukit Asam Transindo

Penghargaan yang diraih PTBA:

  • PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2022)
  • The Best Sustainability Report in Coal Mining Industry dari Indonesia Sustainability Reporting Award (2022)
  • The Best CEO in Coal Mining Industry dari The Best CEO Award (2022)

Prospek PTBA:

PTBA diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan produksi dan penjualan batubara di masa depan. Hal ini didorong oleh permintaan batubara yang terus meningkat di pasar domestik dan internasional. PTBA juga terus mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan batubara, seperti pembangkit listrik tenaga batubara dan gasifikasi batubara.

3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) adalah perusahaan batubara termal yang didirikan pada tahun 1970. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Adaro terutama menjalankan operasi penambangan batubara di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Kinerja Terbaru

  • Harga Saham: Rp 2.670 (per 8 Maret 2024) [IDX]
  • Kapitalisasi Pasar: Rp 854,02 triliun [IDX]

Gambaran Perusahaan

  • Adaro memiliki cadangan batubara sebesar 4 miliar ton dan sumber daya batubara sebesar 1 miliar ton [IDNFinancials].
  • Perusahaan ini adalah salah satu produsen batubara termal terbesar di Indonesia.
  • Selain bisnis batubara, Adaro juga merambah ke sektor energi terbarukan melalui anak usaha Adaro Solar International Pte. Ltd [IDX].

Informasi Saham

  • Kode saham: ADRO
  • Bursa Efek: Bursa Efek Indonesia (IDX)


4. PT United Tractors Tbk (UNTR)


PT United Tractors Tbk (UNTR) adalah perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di beberapa lini bisnis:

  • Distributor alat berat: merupakan distributor terbesar alat berat dari pabrikan ternama seperti Komatsu, UD Trucks, dan Scania [UNTR].
  • Kontraktor penambangan: menyediakan jasa kontraktor penambangan untuk pihak lain [IDNFinancials].
  • Pertambangan: memiliki usaha sendiri di bidang pertambangan batubara dan emas [IDNFinancials].
  • Industri konstruksi: menjalankan bisnis konstruksi melalui anak usaha PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) [IDNFinancials].
  • Energi: memiliki rencana ekspansi ke bisnis energi panas bumi [Kontan].

Sekilas Perusahaan

  • Didirikan pada tahun 1972 [IDNFinancials].
  • Merupakan anak perusahaan dari PT Astra International Tbk [IDNFinancials].
  • Memiliki komitmen untuk membangun keberlanjutan jangka panjang melalui produk, layanan, dan praktik bisnisnya [UNTR].

5. PT Harum Energy Tbk (HRUM)

PT Harum Energy Tbk (HRUM) adalah perusahaan induk yang didirikan pada tahun 1995 dan berfokus pada sektor pertambangan batu bara dan mineral (nikel) [Harum Energy, IDNFinancials].

  • Bisnis Utama:
    • Pertambangan batubara di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara [Harum Energy].
    • Investasi di perusahaan pertambangan nikel [IDNFinancials].
  • Kantor Pusat: Gedung Deutsche Bank, Lantai 9 Jl. Imam Bonjol No.80, Jakarta Pusat [IDX].

Performa Terbaru

  • Harga Saham: Rp 1.295 (per 8 Maret 2024) [Google Finance]
  • Kapitalisasi Pasar: Rp 17,5 triliun [Google Finance]

6. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) adalah salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia [Bumi Resources, id.wikipedia.org]. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1973 dan merupakan induk usaha untuk sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang:

  • Eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi [OJK]
  • Batubara [Bumi Resources]
  • Mineral [OJK] (termasuk kegiatan pertambangan dan penjualan)

Struktur Kepemilikan

  • Pemegang saham mayoritas adalah Bakrie Group dan Salim Group [idx.co.id]

Performa Terbaru

  • Harga Saham: Rp 90.00 (per 8 Maret 2024) [Google Finance]
  • Kapitalisasi Pasar: Rp 33.418.854.000.000 [Google Finance]
  • Turun 2.17% dari harga pembukaan [Google Finance]

7. PT Indocoal Resources Tbk (INCO)

  • Harga: 4.490
  • PER: 4,72
  • PBV: 0,87
  • Dividen Yield: 7,13%

PT Indocoal Resources Tbk (INCO) adalah perusahaan batubara termal yang didirikan pada tahun 1997. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta, Indonesia [IDX]. INCO memiliki beberapa wilayah pertambangan batubara, terutama di Kalimantan Tengah [INCO].

Produk dan Operasi

  • INCO memproduksi batubara termal dengan nilai kalori menengah hingga tinggi [INCO].
  • Batubara yang diproduksi INCO diekspor ke berbagai negara di Asia, di antaranya China, Jepang, dan Korea Selatan [INCO].

Performa Terbaru

  • Harga Saham: Rp 4.220 (per 8 Maret 2024) [Google Finance]
  • Kapitalisasi Pasar: Rp 63.
  • 26 triliun [Google Finance]

Struktur Kepemilikan

  • Tidak ada informasi detail mengenai pemegang saham mayoritas INCO saat ini. Namun, di masa lalu, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pernah menjadi pemegang saham INCO yang signifikan [Market Bisnis].

8. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)


PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) adalah produsen bir terbesar di Indonesia [id.wikipedia.org]. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1932 sebagai NV Archipel Brouwerij, tempat pembuatan bir Jerman

Perusahaan ini berkantor pusat di Bekasi, Jawa Barat [idx.co.id].

Menurut situs web resmi mereka, Delta Djakarta memiliki jaringan dealer di seluruh Indonesia [deltajkt.co.id]. Mereka juga mengekspor bir pilsner dengan merek Batavia, serta San Miguel Cerveza Negra ke Thailand dan Vietnam [idnfinancials.com].

9. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) adalah perusahaan agribisnis terintegrasi yang didirikan pada tahun 1971. JPFA berfokus pada produksi pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan ayam pedaging, produksi komersial ayam pedaging, ikan, udang, daging sapi, dan produk makanan olahan.

Produk dan Layanan

  • Pakan ternak merek Comfeed dan Benefeed
  • Ayam pedaging merek Best Chicken dan Tora-Tora
  • Daging sapi merek Tokusen Wagyu Beef dan Vaqsimune
  • Produk makanan olahan seperti sosis, bakso, dan nugget

Performa Terbaru

  • Harga Saham: Rp 1.880 (per 14 November 2023) [Google Finance]
  • Kapitalisasi Pasar: Rp 217,4 triliun [Google Finance]

10. PT Astra International Tbk (ASII)

PT Astra International Tbk (ASII) adalah perusahaan konglomerasi multinasional yang bergerak di berbagai sektor bisnis di Indonesia. Didirikan pada tahun 1957, ASII telah menjadi salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

Sektor Bisnis ASII:

Astra International memiliki portofolio bisnis yang terdiversifikasi di tujuh segmen utama:

  1. Otomotif: Merupakan distributor resmi dari beberapa merek mobil dan motor ternama seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Peugeot, BMW, dan Isuzu. web resmi di
  2. Pembiayaan: Menyediakan jasa pembiayaan melalui anak usaha seperti PT Astra International Financial Services (Astra Financial) yang menawarkan pembiayaan mobil, motor, dan lainnya.  web resmi sini 
  3. Pertambangan: Melalui PT United Tractors Tbk (UNTR), ASII terlibat dalam bisnis alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan batubara dan emas. 
  4. Agribisnis: Astra Internasional memiliki investasi di perusahaan agribisnis, seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
  5. Infrastruktur dan Logistik: Astra terlibat dalam bisnis infrastruktur dan logistik melalui anak usaha seperti PT Seraya Septa事が (SERA) yang bergerak di bidang jasa transportasi logistik.
  6. Teknologi Informasi: Astra International berinvestasi di perusahaan teknologi informasi melalui PT Astra Digital Lab, yang berfokus pada inovasi digital.
  7. Property: Astra memiliki beberapa proyek properti melalui anak usaha seperti PT Menara Astra 

Performa Terbaru ASII

  • Harga Saham: Rp 5.150 (per 8 Maret 2024) [Google Finance]
  • Kapitalisasi Pasar: Rp 208,4 triliun [Google Finance]

Disclaimer: saham dibawah 1000

Informasi ini hanya sebagai edukasi dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Selalu lakukan riset sendiri sebelum membeli saham.

Bagikan:

Tags:

Tinggalkan komentar